Fotosintesis merupakan bagian dari siklus biogeokimia karbon. Tumbuhan akan
mengurangi karbon di atmosfer (CO2) melalui proses fotosintesis dan
menyimpan dalam jaringan tumbuhan (Sutaryo, 2009). Fotosinteis
adalah proses fisiologis
primer yang mengendalikan pertumbuhan tanaman dan produktifitas tanaman serta
banyak mempengaruhi proses lainnya pada sebuah tanaman. Fotosintesis juga
sangat kuat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan (Yin dan Struik, 2009).
Fotosintesis merupakan sebuah proses merubah gas CO2 dan air menjadi
glukosa dengan menggunakan energi dari cahaya matahari (Vermaas, 2001). Reaksi
fotosintesis dapat terjadi pada semua tumbuhan yang mengandung pigmen klorofil,
dan dengan adanya cahaya matahari (Rasyid, 2009). Proses fotosintesis sendiri dipengaruhi
oleh faktor konsentrasi klorofil a,
serta intensitas cahaya matahari (Barus et
al., 2008).
Fotosintesis
merupakan dasar dari produksi zat-zat organik dalam alam (produksi primer).
Proses fotosintesis merupakan reaksi berantai yang amat panjang dan kompleks.
Proses ini tidak dapat dilakukan secara in-vitro dengan menggunakan
larutan klorofil ataupun dengan menggunakan chloroplast yang telah
diisolir dari sel. Proses tersebut hanya dapat berlangsung di dalam sel hidup
yang mengandung klorofil. Fungsi utama klorofil dalam proses fotosintesis
adalah sebagai katalisator dan menyerap energi cahaya (kinetic energy) yang
akan digunakan dalam proses tersebut (Strickland dalam Riyono, 2007).
Proses
sintesis karbohidrat dari bahan-bahan anorganik (CO2 dan H2O)
pada tumbuhan berpigmen dengan bantuan energi cahaya matahari disebut
fotosintesis dengan persamaan reaksi kimia berikut ini :
6 CO2
+ 6 H2O Cahaya Matahari
--> C6H12O6
+ 6 O2
Klorofil + Nutrien
Berdasarkan reaksi fotosintesis di atas, CO2 dan H2O
merupakan substrat dalam reaksi fotosintesis dan dengan bantuan cahaya matahari
dan pigmen fotosintesis (berupa klorofil dan pigmen-pigmen lainnya) akan
menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen. Cahaya matahari meliputi semua
warna dari spektrum tampak dari merah hingga ungu, tetapi tidak semua panjang
gelombang dari spektrum tampak diserap (diabsorpsi) oleh pigmen fotosintesis.
Atom O pada karbohidrat berasal dari CO2 dan atom H pada karbohidrat
berasal dari H2O (Sasmitamihardja dan Siregar dalam Ai, 2012).
Energi cahaya diubah menjadi energi kimia oleh pigmen fotosintesis yang
terdapat pada membran interna atau tilakoid. Pigmen fotosintesis yang utama
ialah klorofil dan karotenoid. Klorofil a
dan b menunjukkan absorpsi yang
sangat kuat untuk panjang gelombang biru dan ungu, jingga dan merah (lembayung)
dan menunjukkan absorpsi yang sangat kurang untuk panjang gelombang hijau dan
kuning hijau (500-600 nm) (Sasmitamihardja dan Siregar dalam Ai, 2012).
Referensi :
Ai, N. S. 2012. Evolusi Fotosintesis pada Tumbuhan.
Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Ilmiah Sains. Vol. 12 (1) : 28-34.
Barus, T. A., S. S. Sinaga dan R. Tarigan. 2008.
Produktivitas Primer Fitoplankton dan Hubungannya dengan Faktor Fisik-Kimia Air
di Perairan Parapat, Danau Toba. Jurnal Biologi Sumatera. Vol. 3 (1) : 11-16.
ISSN 1907-5537.
Rasyid, A. 2009. Distribusi Klorofil-a
pada Musim Peralihan Barat Timur di Perairan Spermonde Propinsi Sulawesi
Selatan. Jurnal Sains dan Teknologi. Vol 9 (2) : 125-132. ISSN 1441-4674.
Riyono, S. H. 2007. Beberapa Sifat Umum dari Klorofil
Fitoplankton. Oseana. Vol.32 (1) : 23-31. ISSN 0216-1877 .
Sutaryo, D. 2009. Penghitungan Biomassa Sebuah
Pengantar untuk Studi Karbon dan Perdagangan Karbon. Wetlands International
Indonesia Programme. 39 hal (tidak diterbitkan).
Vermaas, W. F. J. 2001. Photosynthesis and Respiration
in Cyanobacteria. Arizona State University, Tempe, Arizona, USA. Encyclopedia
of Life Science.
Yin, X. dan P. C. Struik. 2009. C3
and C4 Photosynthesis Models: An Overview from The Perspective of Crop Modelling. Centre for Crop Systems
Analysis, Department of Plant Sciences, Wageningen University. Journal of Life Sciences. Vol 57 : 27-38.
Syukron
ReplyDelete