Tugas makalah Individu
Peran
Lactobacillus sebagai Probiotik
Oleh
TEGUH HERIYANTO
0904121598
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini mengenai Peran Lactobacillus sebagai Probiotik. Serta Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah megajarkan kita
agar selalu menuntut ilmu sampai akhir hayat nanti.
Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberikan arahan
kepada penulis untuk menyelesaikan tugas makalah, terutama untuk dosen pengampu
mata kuliah Bioteknologi Kelautan yakni Bapak Prof. Dr. Feliatra, DEA.
Sebagai manusia
penyandang relativitas kebenaran, penulis sangat menyadari adanya kekurangan didalam
pembuatan makalah ini. Atas segala kekurangan tersebut penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhirnya penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, 8 Maret 2012
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
II. ISI
2.1. Sejarah Probiotik
2.2. Definisi Probiotik
2.3. Lactobacillus
2.3.1. Klasifikasi
2.3.2. Morfologi
2.3.3. Habitat
2.3.4. Manfaat
III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR
GAMBAR
Gambar Halaman
1. Lactobacillus
DAFTAR
TABEL
Tabel Halaman
1. Mikroorganisme Probiotik
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penggunaan
desinfektan dan antibiotik sebagai langkah pengobatan atas serangkaian wabah
penyakit ternyata telah menimbulkan dampak yang panjang. Desinfektan dengan
sifatnya yang tidak spesifik terkadang tidak hanya mematikan organisme sasaran.
Dalam bidang perikanan aplikasi desinfektan pada dosis yang tidak tepat dapat
mematikan biota lain yang pada hakekatnya turut menjaga keseimbangan ekosistem
kolam atau tambak. Kandungan antibiotik yang tinggi juga dapat dijadikan
sebagai alasan ditolaknya produk kita untuk tujuan ekspor ke negara maju seperti
Jepang dan Amerika Serikat (Khasani, 2007).
Desinfektan
dan antibiotik jika digunakan dalam waktu lama untuk membasmi organisme target
maka akan ada organisme target yang masih hidup dan untuk membasminya lagi membutuhkan
dosis desinfektan dan antibiotik dalam dosis yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Apabila kondisi tersebut berlangsung terus-menerus maka organisme target akan
menjadi resisten atau kebal terhadap desinfektan atau antibiotik. Hal ini dapat
membahayakan bagi organisme yang diserang oleh mikroba yang menjadi target
tersebut, karena organisme target akan sulit dibunuh, sedangkan organisme
inangnya belum tentu mampu bertahan.
Probiotik
merupakan solusi pada permasalahan ini. Probiotik bekerja secara alami dengan
menggunakan mikrobiologi yang menguntungkan bagi makhluk hidup. Probiotik
bekerja secara aman karena probiotik bekerja dengan beberapa cara diantaranya
mikroba yang berperan sebagai probiotik memiliki kemampuan untuk memangsa
organisme yang merugikan inang seperti parasit atau mikroba patogen.
Selain
itu mikroba yang berperan sebagai probiotik dapat bekerja sebagai pesaing bagi
organisme target dalam hal perebutan makanan sehingga mikroba target yang
merugikan sulit berkembang karena tidak mendapatkan makanan dan kemudian mati.
Salah satu mikroorganisme yang berperan sebagai probiotik adalah Lactobacillus
sp. dan pada saat ini sudah banyak variasi dalam penerapannya.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai tugas dari matakuliah Bioteknologi
Kelautan. Memberikan informasi kepada pembaca tentang Lactobacillus
secara umum baik klasifikasi, morfologi, habitat serta manfaatnya.
1.3. Manfaat
Dari penulisan makalah
ini penulis berharap dapat memperluas wawasan pembaca terhadap Lactobacillus secara umum.
II. ISI
2.1. Sejarah Probiotik
Probiotik
berasal dari bahasa Yunani ‘biotikos’ yang berarti “untuk kehidupan”. Sejarah probiotik
telah dimulai dari awal peradaban manusia, saat keju dan susu fermentasi yang
telah dikenal bangsa Yunani dan Romawi, duberikan pada anak dan orang yang beru
sembuh sakit (Firmansyah, 2001 dalam Gunawan (2007). Perkembangan konsep ilmiah
terapi probiotik telah dimulai sejak tahun 1908, ketika seorang ahli
mikrobiologi Rusia, Elie Metchnikoff, yang dikenal juga sebagai Bapak Probiotik
melakukan observasi pada petani-petani Bulgaria yang memiliki umur panjang
karena memiliki kebiasaan meminum susu asam (yogurt) yang mengandung bakteri
penghasilasam laktat, Lactobacillus bulgariscus (Conly dan Johnston, 2004 dalam Gunawan, 2007).
2.2. Definisi Probiotik
Bakteri
probiotik merupakan bakteri yang menguntungkan bagi kesehatan inangnya bila
dikonsumsi dengan jumlah cukup dalam keadaan hidup, dan tetap hidup saat berada
di dalam saluran pencernaan. Bakteri tersebut memilki kemampuan menekan
proporsi bakteri patogen dan meningkatkan komposisi bakteri yang berguna dalam
saluran pencernaan. Menurut Fuller (1987) dalam Mansyur (2008), probiotik yaitu
makanan tambahan (suplemen) berupa sel-sel mikroba hidup, yang memiliki
pengaruh menguntungkan bagi hewan inang yang mengkonsuumsinya melalui
penyeimbangan flora mikroba intestinalnya.
Selanjutnya
Salminen et al. (1999) dalam Mansyur (2008) menyatakan bahwa probiotik
merupakan segala bentuk preparasi sel-sel mikroba (tidak selalu harus hidup)
atau komponen sel-sel mikroba yang memiliki pengaruh yang menguntungkan bagi
kesehatan dan kehidupan inang. Dari definisi tersebut, Irianto (2003) dalam Mansyur
(2008) meredifinisikan bahwa probiotik yaitu suplementasi selmikroba utuh
(tidak harus hidup) atau komponen sel mikroba pada pakan atau lingkungan
hidupnya, yang mengntungkan inang.
Selanjutnya dikatakan bahwa dalam budidaya,
penelitian mengenai kerja probiotik baru bersifat empirik atau bersifat dugaan.
Ada tiga model kerja probiotik yaitu :
1.
Memekan
populasimikroba melalui kompetisi dengan memproduksi senyawa-senyawa
antimikroba atau melalui kompetisi nutrisis dan tempat pelekatan di dinding
instesttinum
2.
Merubah
metabolisme mikrobial dengan meningkatkan atau menurunkan aktivitas aktivitaas
enzim, dan
3.
Menstimulasi
imunitas melalui peningkatan kadar antibodi atau aktivitas makrofag.
Kriteria
probiotik yang digunakan untuk bioterapi penurun kolesterol antara lain
toleransi terhadap kondisi asam (pH rendah), garam empedu dan mampu mengikat
kolesterol. Melalui hasil uji klinis, beberapa jenis bakteri diketahui aman
digunakan sebagai probiotik antara lain Lactobacillus acidophilus, L. casei,
L. casei Shirota dan Bifidobancterium (Surono, 2002 dalam Triana,
2007).
Beberapa
jenis mikrobiologi yang dapat dijadikan agen Probiotik adalah
Tabel 1. Mikroorganisme Probiotik
2.3. Lactobacillus
Lactobacillus adalah genus bakteri gram-positif, anaerobik
fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam
laktat, dinamakan
demikian karena kebanyakan anggotanya dapat mengubah laktosa dan
gula
lainnya menjadi asam laktat.
Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
Pada
manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina dan sistem pencernaan,
dimana mereka bersimbiosis dan
merupakan sebagian kecil dari flora
usus. Bakteri Lactobacillus
bulgaricus adalah bakteri probiotik karena telah lolos dari uji klinis,
enzimnya mampu mengatasi intoleransi terhadap laktosa, menormalkan komposisi
bakteri saluran pencernaan serta meningkatkan system kekebalan tubuh (Waspodo,
2001 dalam Firmansyah, 2009).
Banyak
spesies dari Lactobacillus memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman
yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam
dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan. Beberapa anggota genus
ini telah memiliki genom sendiri. Lactobacillus adalah bakteri probiotik yang utama
digunakan pada produk-produk komersial dewasa ini (Heller, 2001 dalam Cahyanti,
2008 ). L. acidophilus berpotensi sebagai strater maupun adjunct culture dalam
pembuatan susu fermentasi (Cahyanti, 2008).
2.3.1. Klasifikasi
Adapun
klasifikasi dari Lactobacillus sp. adalah sebagai berikut :
Kerajaan:
|
|
Divisi:
|
Firmicutes
|
Kelas:
|
Bacilli
|
Ordo:
|
Lactobacillales
|
Famili:
|
Lactobacillaceae
|
Genus:
|
|
Spesies:
|
Lactobacillus
sp.
|
2.3.2. Morfologi
Bakteri
yang mendekati genus ini mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut: warna
koloni putih susu atau agak krem, bentuk koloni bulat dengan tepian seperti
wol. Sel berbentuk batang dan biasanya tetap, berukuran 0,5-1,2 x 1,0-10,0 μm.
Mereka biasanya berbentuk batang panjang tapi kadang-kadang hampir bulat,
biasanya bentuk rantai yang pendek, Gram +, tidak motil, oksidase positif,
katalase negatif, metil red positif, optimum pada suhu 30-370C dan tumbuh baik
pada NaCl 3-7%.
Menurut
Holt et al (1994) dalam Firmansyah (2009), bakteri Lactobacillus sp.
ini termasuk Gram +, tidak berspora, tidak motil oleh flagel peritrichous,
fakultatif anaerob, kadang-kadang mikroaerofilik, sedikit tumbuh di udara tapi
bagus pada keadaan di bawah tekanan oksigen rendah, dan beberapa anaerob pada
isolasi.
2.3.3. Habitat
Bakteri
laktat (Lactobacillus) merupakan kelompok mikroba dengan habitat dan
lingkungan hidup sangat luas, baik di perairan (air tawar ataupun laut), tanah,
lumpur, maupun batuan. Bakteri ini juga menempel pada jasad hidup lain seperti
tanaman, hewan, serta manusia. Pada manusia, sejumlah bakteri laktat ditemukan
di usus, aliran darah, paru-paru, serta mulut. Pada vagina yang merupakan organ
reproduksi wanita, tercatat delapan jenis bakteri laktat, antara lain Lacobacillus
acidophilus, L fermentum, L brevis, L casei, L leichmannii, L lactis, L
salivarius, dan L cellobiosus (Purwantisari, 2008).
2.3.4. Manfaat
Berikut adalah beberapa spesies Lactobacillus dan manfaatnya:- Lactobacillus acidophilus membantu pencernaan laktosa susu, merangsang respon kekebalan tubuh terhadap mikroorganisme yang tidak diinginkan dan membantu mengendalikan kadar kolesterol darah. Banyak publikasi yang menunjukkan bahwa Lactobacillus acidophilus menghasilkan zat seperti lactocidine atau acidophiline yang meningkatkan stamina dan kekebalan.
- Lactobacillus casei merupakan bakteri probiotik yang telah lama digunakan dalam susu fermentasi seperti pada produk Yakult, Jepang. Lactobacillus casei membantu membatasi pertumbuhan bakteri jahat dalam usus.
- Lactobacillus plantarum menghasilkan asam laktat di saluran pencernaan. Penelitian menunjukkan bahwa Lactobacillus plantarum membantu mengurangi perut kembung. Spesies probiotik ini juga membantu penyerapan vitamin dan antioksidan serta menghilangkan komponen beracun dari makanan.
III. KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Desinfektan
dan antibiotik dalam penggunaan dosis yang tinggi dapat membahayakan konsumen.
Selain itu penggunakan antibiotik dalam penggunaan pada waktu yang cukup lama
dapat menyebabkan antigen atau orhganisme yang menyerang inang seperti parasi
atau bakteri patogen menjadi resisten.
Probiotik
merupakan salah satu produk dari bioteknologi yang dapat dijadikan sebagai
upaya untuk menjaga kesehatan. Probiotik relatif aman dikonsumsi karena cara
kerja dariprobiotik berlangsung secara alami. Lactobacillus merupakan
salah satu dari sekian banyak bakteri baik yang berfungsi sebagai probiotik.
Pernyataan ini telah didasari dari beberapa uji klinis yang dilakukan
menunjukkan bahwa Lactobacillus mampu menekan jumlah koloni bakteri
jahat sehingga perkembangan bakteri jahat terhambat.
3.2. Saran
Untuk lebih banyaknya
informasi mengenai Peran Lactobacillus sebagai Probiotik, penulis
mengharapkan agar bagi peneliti-peneliti yang memiliki kepakaran mengenai mikrobiologi
untuk lebih banyak menjadikan Lactobacillus sebagai objek penelitian.
Selain itu, penulis juga berharap agar hasil penelitian yang berhubungan dengan
Lactobacillus dapat dipubliksikan pada media-media yang mudah untuk
diakses orang banyak agar dapat memberikan wawasan bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyanti, A. N., 2008. Kajian Pertumbuhan Probiotik Lactobacillus
acidophilus dan Kandungan Asam Lemak dalam Susu Kambing fermentasi Selama
Penyimpanan. Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, 5 (72-80).
Firmansyah, M., 2009. Tugas Mikrobiologi
Lingkungan. http://putihijauku.blogspot.com/2009_03_01_archive.html (diakses pada 8 Maret 2012 pukul 23.15 WIB).
Gunawan, S., 2007. Peran Probiotik pada Diare Akut Anak. Ebers
Papyrus, 13 (113-123).
Khasani, I., 2007. Aplikasi Probiotik Menuju Sistem Budi Daya
Perikanan Berkelanjutan. Media Akuakultur, 2 (86-90).
Mansyur, A. dan Tangko, A. M., 2008. Probiotik : Pemanfaatannya Untuk Pakan Ikan Berkualitas
Rendah. Media Akuakultur, 3 (145-149).
Purwanti, S., 2008. Bakteri Laktat, Pengawet Sayuran Penghambat
Kolesterol. http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2008/03/13/4651/Bakteri.Laktat..Pengawet.Sayuran.Penghambat.Kolesterol (diakses pada 9 April 2012 pukul 06.55 WIB).
Triana, E., dan Nurhidayat, N., 2007. Seleksi dan Identifikasi Lactobacillus
Kandidat Probiotik Penurun Kolesterol Berdasarkan Analisis Sekuen 16s RNA.
Biota, 12 (55-60).
http://majalahkesehatan.com/spesies-bakteri-probiotik-dan-manfaatnya/
No comments:
Post a Comment