LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT
JENIS – JENIS ORGANISME (FLORA DAN FAUNA) YANG HIDUP DI PANTAI CEROCOK SUMATERA BARAT
Oleh
Teguh Heriyanto
0904121598
Ilmu Kelautan
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah SWT, akhirnya laporan Praktikum Biologi
Laut ini dapat penulis selesaikan. Dalam laporan ini penulis membahas mengenai Jenis
– jenis Organisme Flora dan Fauna yang Hidup di Pantai Cerocok Sumatera Barat.
Praktikum ini dilaksanakan sebagai upaya pembelajaran serta pelatihan dan
sebagai syarat pada mata kuliah Biologi Laut bagi Mahasiswa Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
Sebagai manusia penyandang relativitas kebenaran,
penulis sangat menyadari adanya kekurangan didalam pembuatan laporan ini. Atas
segala kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca.
Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen
dan asisten yang telah memberikan bimbingan didalam praktikum dan pembuatan
laporan ini. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.
Pekanbaru, 2 Mei 2011
Teguh Heriyanto
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................
i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... iii
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang....................................................................... 1
1.2
Tujuan Praktikum .................................................................. 2
1.3
Manfaat Praktikum ............................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA
III. METODE PRAKTIKUM
3.1
Waktu dan
Tempat................................................................ 5
3.2
Bahan dan
Alat...................................................................... 5
3.3
Metode
Praktikum ................................................................. 5
3.4
Prosedur
Praktikum............................................................... 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil....................................................................................... 7
4.2
Pembahasan........................................................................... 9
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan............................................................................ 12
5.2
Saran...................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 13
LAMPIRAN............................................................................................... 14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Spesies – spesies organisme laut ………………………………. 14
I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Secara geografis Kabupaten Pesisir Selatan terletak pada
0059’ - 2028’ lintang selatan 109019’ - 101018’
bujur timur, tinggi dari permukaan laut 0 – 1000 meter, mempunyai luas 5.749,89
km2 beriklim tropis dengan temperature rata – rata 220 C
hingga 320 C. Pesisir selatan berbatasan , sebelah utara dengan
kotamadya Padang, sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Muko – muko
Provinsi Bengkulu, sebelah Timur dengan kabupaten Solok dan kabupaten Kerinci
(Propinsi Jambi), dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia.
Dengan begitu kayanya sumber daya alam Indonesia ini sehingga layak untuk
dipelajari guna untuk mengetahui seberapa tinggi keanekaragaman dan keseragaman
dan juga jenis – jenis apa saja yang terdapat di suatu daerah khususnya daerah
yang menjadi tempat dilaksanakannya praktikum. Selain itu, banyak diantara
organisme – organsme laut yang ada di Indonesia belum banyak
teridentifikasi.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum biokogi laut adalah untuk
memperluas ilmu pengetahuan mengenai jenis – jenis oragisme laut khusunya
organisme di Pantai Carocok.
1.3. Manfaat
Memperluas wawasan mengenai jenis – jenis organisme laut
yang menjadi objek praktikum.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Lingkungan laut sangat luas cakupannya dan sangat
majemuk sifatnya. Karena luasnya dan majemuknya lingkungan tersebut, tiada satu
kelompok biota laut pun yang mampu hidup di semua bagian lingkungan laut
tersebut dan segala kondisi lingkungan yang majemuk. Mereka dikelompok –
kelompokkan oleh pengaruh sifat – sifat lingkungan yang berbeda – beda ke dalam
lingkungan – lingkungan yang berbeda pula. Para
ahli oseanologi membagi – bagi lingkungan laut menjadi zona – zona atau
mintakat – mintakat menurut criteria – criteria yang berbeda – beda.
(Romimohtarto, 2001)
Menurut
Dahuri (2003) zona intertidal atau zona litoral adalah daerah pantai yang
terletak di antara pasang tertinggi dan surut terendah; daerah ini mewakili
daerah peralihan dari kondisi lautan ke kondisi daratan (ecoton), dan memiliki
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, seperti estuaria.
Epifauna adalah hewan yang hidup di atas permukaan substrat sedimen atau
tanah (Dahuri, 2003). Khusus pada zona intertidal, hewan-hewan yang hidup di
atas permukaan pasir (epifauna) lebih sedikit di jumpai di bandingkan dengan
daerah subtidal (Wardiyatmoko dan Eka Sudarba, 1992).
Umumnya kelompok epifauna tergolong grazer yaitu pemakan permukaan substrat
(Dahuri, 1996).
Infauna adalah hewan yang hidup di
dalam sedimen atau di bawah substrat (Dahuri, 1996). Organisme penghuni
intertidal merupakan organisme air yang selalu berlindung dengan baik dari
kekeringan di pantai yang berpasir lebih halus daripada yang berpasir kasar
atau kerikil (Tim Geografi, 1999).
III. PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Laut ini
dilakukan pada hari Minggu, 10 April 2011 pukul 08.00 – 13.00. Bertempat di
Pantai Carocok, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
3.2. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah organisme laut yang diambil di lokasi praktikum dan
formalin. Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah spidol
permanent, plastic, karet, cawan petri dan ice box.
3.3. Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode
pengamatan langsung terhadap objek yang akan diamati.
3.4. Prosedur Praktikum
3.4.1. Prosedur Praktikum
Di Lapangan
Alat – alat yang
akan digunkan untuk praktikum disiapkan. Organisme – organisme laut yang
ditemukan di perairan Pantai Carocok diambil 1 individu untuk masing – masing
spesies. Organisme – organisme yang telah didapat diberikan formalin agar organime
laut yang menjadi objek praktikum tetap awet. Kemudian organisme - organisme yang menjadi sample atau objek
praktikum disimpan di dalam ice box.
3.4.2. Prosedur Praktikum
Di Laboratorium
Organisme –
organisme sample atau objek praktikum dikeluarkan dari ice box. Objek praktikum
dicuci dengan air hingga bersih. Objek praktikum diletakkan di atas cawan
Petri. Ambil lembaran – lembaran dentifikasi orgenisme laut untuk dicocokkan
dengan objek praktikum. Setelah organisme laut teridentifikasi, klasifikasi
organisme – organisme laut tersebut di tulis dalam buku catatan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Klasifikasi
Phyllum : Mollusca
Class : Gastropoda
Ordo : Caenogastropoda
Family : Cerithidae
Genus : Cerithium
Spesies : Cerithium rostratum
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum :
Mollusca
Class :
Bivalvia
Order :
Arcoida
Family :
Arcidae
Genus :
Anadara
Species : Anadara antiquata
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum :
Mollusca
Class :
Gastropoda
Order :
Neritopsina
Family :
Neritidae
Genus :
Nerita
Species : Nerita polita
Klasifikasi
Phyllum : Arthropoda
Class : Crustacea
Ordo : Decapoda
Familly : Hippidae
Genus : Emerita
Spesies : Emerita sp.
Klasifikasi
Phyllum : Phaeophyta
Class : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Familly : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum sp..
4.2. Pembahasan
4.2.1 Cerithium
rostratum
Ciri – ciri morfologi
:
Cangkang
kecil, tinggi mencapai 2 cm, panjang menggelendong, agak tipis dengan terpusar
menggembung dan saluran sifon yang panjang dan lurus, struktur dari rusuk sumbu
yang tebal yang disilang dengan rusuk spiral halus tak beraturan, membentuk
manik – manik pada perpotongannya, tingkap dengan varises rendah, warna putih
krem dengan garis spiral coklat harus terputus – putus dan sebuah bintik kecil
coklat diatas ujung saluran interior.
Sebaran dan habitat
:
Diatas
daun lamun dan alga, di dalam pasir, daerah pasang surut dan zona sublitoral,
indofasifik barat tropis dan beriklim sedang.
4.2.2 Anadara antiquata
Hewan ini memiliki
dua bagian cangkang yang saling simetris antara yang satu dengan yang lainnya.
Pada bagian dalam cangkang cenderung berwarna putih terang dan pada bagian luar
cangkang memiliki garis yang mengarah ke bagian samping. Hewan ini cenderung
membenamkan dirinya. Di Indonesia hewan ini disebut kerang bulu.
Hewan ini bisa
ditemukan hampir di semua kawasan di dunia, tetapi cenderung hanya di kawasan
yang memiliki pantai berpasir.
4.2.3 Nerita polita
Hewan ini memiliki
cangkang yang mengkilap dan licin. Pada cangkang dapat menunjukan tanda
pertumbuhan hewan ini. Warna luar cangkang bercorak putih dan abu-abu. Pada
bagian dalam cangkang berwarna cerah dan kekuning-kuningan. Tinggi dapat
mencapai 30 mm dan lebar dapat mencapai 39 mm.
Habitat hewan ini
berada pada pertengahan kawasan intertidal di pantai beriklim tropis. Ketika
tidak sedang makan hewan ini akan membenamkan sedikit tubuhnya ke pasir.
4.2.4 Emerita sp.
Ciri – ciri
morfologi
·
Kepiting pasir (undur – undur
laut), Eretima mempunyai mata bertangkai, tubuh oval bertutup karapas keras.
·
Mereka makan dengan cara
menyaring.
·
Mereka hidup membenamkan diri
dalam pasir di pantai laut, di daerah pecahan ombak, melintang dengan ekornya
terlebih dahulu.
·
Pada daerah – daerah tertentu
(pantai selatan Yogyakarta ) hewan ini disebut
undur – undur dan merupakan makanan yang populer.
·
Mereka ditangkap dalam jumlah
besar dengan mengeduk pasir di sepanjang garis pantai di mana mereka terdapat.
Undur –
undur ini biasa sering membenamkan diri di pasir dengan hanya memunculkan
sungutnya saja uuntuk menangkap makanan yang di sapu ombak. Satu hal yang
menarik ialah bahwa hewan ini selalu berusaha berada tepat di baaawah garis
air, karenanya mereka bergerak menurut naik turunnya pasut. Undur – undur biasa
dibuat rempeyek. Di pulau Seribu didapatkan di beberapa pulau, tetapi jumlahnya
hanya satu dua saja.
4.2.5 Sargassum sp.
Morfologi : Hidup/ tumbuh dengan membentuk
rumpun besar, panjang tali utama mencapai 0,5 – 3 m dengan untaian cabang tali
bercabang terdapat kantong udara (bladder) dan selalu muncul ke permukaan
perairan.
Habitat : lingkungan tempat tumbuh
alga Sargassum terutama di Periran yang jernih yang mempunyai substrat karang,
karang mati, bantuan vulkanik dan benda – benda yang bersifat massive yang
berada di dasar perairan. Alga ini tumbuh di daerah intertidal, subtital sampai
batas tubir dengan ombak besar dan deras. Kedalaman perairan alga ini dapat
tumbuh adalah 0,5 – 10 m.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum
biologi laut yang dilakukan dapat diketahui bahwa tingkat keragaman organisme
namun kelimpahannya tinggi. Hal ini dapat terlihat ketika pengambilan organisme
– organisme laut yang di sepanjang daerah pantai Carocok hanya beberapa spesies
tertentu yang dapat ditemukan dan jumlahnya banyak. Banyaknya spesies tertentu
dapat diperkirakan disebabkan oleh tempat hidup organisme – organisme laut
tersebut sangat mendukung sebagai habitat hidupnya.
5.2. Saran
Dalam laporan ini
penulis memberikan saran bagi praktikan sebaiknya langsung menyelesaikan
tugasnya ketika di lapangan dan waktu yang tersisa dapat dimanfaatkan dengan
kegiatan lainnya sehingga tujuan awal praktikum itu tetap terlaksana. Selain
itu penulis berharap agar buku identifikasi organisme – organisme laut lebih
dilengkapi lagi sehingga mempermudah para praktikan dalam mengidentifikasi
organisme sample yang telah didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri, R. 1996. Penerapan Konsep
Pembangunan Berkelanjutan Dalam Pengelolaan Sumbertdaya Alam Wilayah Pesisir
dan Lautan. Bogor.
Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Damar. 2011. http://damzone89.wordpress.com/2010/01/05/alga-laut-sebagai-biotarget-industri/
(diakses pada 1 Mei 2011, pukul 17.05)
Tim Geografi. 1999. Pelajaran Geografi Untuk SMU
Kelas I. Yudistiro.
Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1. Spesies – spesies organisme laut
Thank's Gan infonya !!!
ReplyDeletewww.bisnistiket.co.id
Sama2 . . .
Delete