Monday, June 13, 2011

JENIS – JENIS ORGANISME FLORA DAN FAUNA YANG HIDUP DI PANTAI CEROCOK SUMATERA BARAT

PERHATIAN : diperbolehkan untuk meng-copy materi ini dengan syarat hanya untuk akademis dan mencantumkan Nama Penulis dan alamat web halaman ini pada Daftar Pustaka Anda.  





LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI LAUT


JENIS – JENIS ORGANISME (FLORA DAN FAUNA) YANG HIDUP DI PANTAI CEROCOK SUMATERA BARAT



Oleh


Teguh Heriyanto
0904121598
Ilmu Kelautan



Logo UNRI Hitam Putih.JPG






FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2011
--> -->
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah SWT, akhirnya laporan Praktikum Biologi Laut ini dapat penulis selesaikan. Dalam laporan ini penulis membahas mengenai Jenis – jenis Organisme Flora dan Fauna yang Hidup di Pantai Cerocok Sumatera Barat. Praktikum ini dilaksanakan sebagai upaya pembelajaran serta pelatihan dan sebagai syarat pada mata kuliah Biologi Laut bagi Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
Sebagai manusia penyandang relativitas kebenaran, penulis sangat menyadari adanya kekurangan didalam pembuatan laporan ini. Atas segala kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen dan asisten yang telah memberikan bimbingan didalam praktikum dan pembuatan laporan ini. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, 2 Mei 2011
Teguh Heriyanto
DAFTAR ISI
                       Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................               i
DAFTAR ISI.............................................................................................              ii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................             iii
I.       PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang.......................................................................              1
1.2              Tujuan Praktikum ..................................................................              2
1.3              Manfaat Praktikum ...............................................................              2
II.     TINJAUAN PUSTAKA                                                                               
III.    METODE PRAKTIKUM
3.1              Waktu dan Tempat................................................................              5
3.2              Bahan dan Alat......................................................................              5
3.3              Metode Praktikum .................................................................                           5
3.4              Prosedur Praktikum...............................................................              5
IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1              Hasil.......................................................................................              7
4.2              Pembahasan...........................................................................              9
V.     KESIMPULAN DAN SARAN
5.1              Kesimpulan............................................................................            12
5.2              Saran......................................................................................            12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................            13
LAMPIRAN...............................................................................................                           14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran                                                                                             Halaman
1. Spesies – spesies organisme laut ……………………………….               14
-->
I.                   PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km. Didalam lautan terdapat bermacam-macam mahluk hidup baik berupa tumbuhan air maupun hewan air. (Damar, 2011)
Secara geografis Kabupaten Pesisir Selatan terletak pada 0059’ - 2028’ lintang selatan 109019’ - 101018’ bujur timur, tinggi dari permukaan laut 0 – 1000 meter, mempunyai luas 5.749,89 km2 beriklim tropis dengan temperature rata – rata 220 C hingga 320 C. Pesisir selatan berbatasan , sebelah utara dengan kotamadya Padang, sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Muko – muko Provinsi Bengkulu, sebelah Timur dengan kabupaten Solok dan kabupaten Kerinci (Propinsi Jambi), dan sebelah barat dengan Samudera Indonesia.
Dengan begitu kayanya sumber daya alam Indonesia ini sehingga layak untuk dipelajari guna untuk mengetahui seberapa tinggi keanekaragaman dan keseragaman dan juga jenis – jenis apa saja yang terdapat di suatu daerah khususnya daerah yang menjadi tempat dilaksanakannya praktikum. Selain itu, banyak diantara organisme – organsme laut yang ada di Indonesia belum banyak teridentifikasi.
1.2.  Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum biokogi laut adalah untuk memperluas ilmu pengetahuan mengenai jenis – jenis oragisme laut khusunya organisme di Pantai Carocok.
1.3.  Manfaat
Memperluas wawasan mengenai jenis – jenis organisme laut yang menjadi objek praktikum.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Lingkungan laut sangat luas cakupannya dan sangat majemuk sifatnya. Karena luasnya dan majemuknya lingkungan tersebut, tiada satu kelompok biota laut pun yang mampu hidup di semua bagian lingkungan laut tersebut dan segala kondisi lingkungan yang majemuk. Mereka dikelompok – kelompokkan oleh pengaruh sifat – sifat lingkungan yang berbeda – beda ke dalam lingkungan – lingkungan yang berbeda pula. Para ahli oseanologi membagi – bagi lingkungan laut menjadi zona – zona atau mintakat – mintakat menurut criteria – criteria yang berbeda – beda. (Romimohtarto, 2001)
            Menurut Dahuri (2003) zona intertidal atau zona litoral adalah daerah pantai yang terletak di antara pasang tertinggi dan surut terendah; daerah ini mewakili daerah peralihan dari kondisi lautan ke kondisi daratan (ecoton), dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, seperti estuaria.
            Epifauna adalah hewan yang hidup di atas permukaan substrat sedimen atau tanah (Dahuri, 2003). Khusus pada zona intertidal, hewan-hewan yang hidup di atas permukaan pasir (epifauna) lebih sedikit di jumpai di bandingkan dengan daerah subtidal (Wardiyatmoko dan Eka Sudarba, 1992). Umumnya kelompok epifauna tergolong grazer yaitu pemakan permukaan substrat (Dahuri, 1996).
Infauna adalah hewan yang hidup di dalam sedimen atau di bawah substrat (Dahuri, 1996). Organisme penghuni intertidal merupakan organisme air yang selalu berlindung dengan baik dari kekeringan di pantai yang berpasir lebih halus daripada yang berpasir kasar atau kerikil (Tim Geografi, 1999).
III. PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat      
            Praktikum Biologi Laut ini dilakukan pada hari Minggu, 10 April 2011 pukul 08.00 – 13.00. Bertempat di Pantai Carocok, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
3.2. Bahan dan Alat
            Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah organisme laut yang diambil di lokasi praktikum dan formalin. Sedangkan alat yang digunakan pada praktikum ini adalah spidol permanent, plastic, karet, cawan petri dan ice box.
3.3. Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode pengamatan langsung terhadap objek yang akan diamati.
3.4. Prosedur Praktikum
3.4.1. Prosedur Praktikum Di Lapangan
            Alat – alat yang akan digunkan untuk praktikum disiapkan. Organisme – organisme laut yang ditemukan di perairan Pantai Carocok diambil 1 individu untuk masing – masing spesies. Organisme – organisme yang telah didapat diberikan formalin agar organime laut yang menjadi objek praktikum tetap awet. Kemudian organisme  - organisme yang menjadi sample atau objek praktikum disimpan di dalam ice box.
3.4.2. Prosedur Praktikum Di Laboratorium
            Organisme – organisme sample atau objek praktikum dikeluarkan dari ice box. Objek praktikum dicuci dengan air hingga bersih. Objek praktikum diletakkan di atas cawan Petri. Ambil lembaran – lembaran dentifikasi orgenisme laut untuk dicocokkan dengan objek praktikum. Setelah organisme laut teridentifikasi, klasifikasi organisme – organisme laut tersebut di tulis dalam buku catatan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Klasifikasi
Phyllum           : Mollusca
Class                : Gastropoda
Ordo                : Caenogastropoda
Family             : Cerithidae
Genus              : Cerithium
Spesies            : Cerithium rostratum
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Mollusca
Class                : Bivalvia
Order               : Arcoida
Family             : Arcidae
Genus              : Anadara
Species            : Anadara antiquata
Klasifikasi
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Mollusca
Class                : Gastropoda
Order               : Neritopsina
Family             : Neritidae
Genus              : Nerita
Species            : Nerita polita
Klasifikasi
Phyllum           : Arthropoda
Class                : Crustacea
Ordo                : Decapoda
Familly            : Hippidae
Genus              : Emerita
Spesies            : Emerita sp.
Klasifikasi
Phyllum           : Phaeophyta
Class                : Phaeophyceae
Ordo                : Fucales
Familly            : Sargassaceae
Genus              : Sargassum
Spesies            : Sargassum sp..
4.2. Pembahasan
4.2.1 Cerithium rostratum
Ciri – ciri morfologi :
Cangkang kecil, tinggi mencapai 2 cm, panjang menggelendong, agak tipis dengan terpusar menggembung dan saluran sifon yang panjang dan lurus, struktur dari rusuk sumbu yang tebal yang disilang dengan rusuk spiral halus tak beraturan, membentuk manik – manik pada perpotongannya, tingkap dengan varises rendah, warna putih krem dengan garis spiral coklat harus terputus – putus dan sebuah bintik kecil coklat diatas ujung saluran interior.
Sebaran dan habitat :
Diatas daun lamun dan alga, di dalam pasir, daerah pasang surut dan zona sublitoral, indofasifik barat tropis dan beriklim sedang.
4.2.2 Anadara antiquata
Hewan ini memiliki dua bagian cangkang yang saling simetris antara yang satu dengan yang lainnya. Pada bagian dalam cangkang cenderung berwarna putih terang dan pada bagian luar cangkang memiliki garis yang mengarah ke bagian samping. Hewan ini cenderung membenamkan dirinya. Di Indonesia hewan ini disebut kerang bulu.
Hewan ini bisa ditemukan hampir di semua kawasan di dunia, tetapi cenderung hanya di kawasan yang memiliki pantai berpasir.
4.2.3 Nerita polita
Hewan ini memiliki cangkang yang mengkilap dan licin. Pada cangkang dapat menunjukan tanda pertumbuhan hewan ini. Warna luar cangkang bercorak putih dan abu-abu. Pada bagian dalam cangkang berwarna cerah dan kekuning-kuningan. Tinggi dapat mencapai 30 mm dan lebar dapat mencapai 39 mm.
Habitat hewan ini berada pada pertengahan kawasan intertidal di pantai beriklim tropis. Ketika tidak sedang makan hewan ini akan membenamkan sedikit tubuhnya ke pasir.
4.2.4 Emerita sp.
Ciri – ciri morfologi
·         Kepiting pasir (undur – undur laut), Eretima mempunyai mata bertangkai, tubuh oval bertutup karapas keras.
·         Mereka makan dengan cara menyaring.
·         Mereka hidup membenamkan diri dalam pasir di pantai laut, di daerah pecahan ombak, melintang dengan ekornya terlebih dahulu.
·         Pada daerah – daerah tertentu (pantai selatan Yogyakarta) hewan ini disebut undur – undur dan merupakan makanan yang populer.
·         Mereka ditangkap dalam jumlah besar dengan mengeduk pasir di sepanjang garis pantai di mana mereka terdapat.
Undur – undur ini biasa sering membenamkan diri di pasir dengan hanya memunculkan sungutnya saja uuntuk menangkap makanan yang di sapu ombak. Satu hal yang menarik ialah bahwa hewan ini selalu berusaha berada tepat di baaawah garis air, karenanya mereka bergerak menurut naik turunnya pasut. Undur – undur biasa dibuat rempeyek. Di pulau Seribu didapatkan di beberapa pulau, tetapi jumlahnya hanya satu dua saja.
4.2.5 Sargassum sp.
            Morfologi : Hidup/ tumbuh dengan membentuk rumpun besar, panjang tali utama mencapai 0,5 – 3 m dengan untaian cabang tali bercabang terdapat kantong udara (bladder) dan selalu muncul ke permukaan perairan.
            Habitat : lingkungan tempat tumbuh alga Sargassum terutama di Periran yang jernih yang mempunyai substrat karang, karang mati, bantuan vulkanik dan benda – benda yang bersifat massive yang berada di dasar perairan. Alga ini tumbuh di daerah intertidal, subtital sampai batas tubir dengan ombak besar dan deras. Kedalaman perairan alga ini dapat tumbuh adalah 0,5 – 10 m.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
            Dari praktikum biologi laut yang dilakukan dapat diketahui bahwa tingkat keragaman organisme namun kelimpahannya tinggi. Hal ini dapat terlihat ketika pengambilan organisme – organisme laut yang di sepanjang daerah pantai Carocok hanya beberapa spesies tertentu yang dapat ditemukan dan jumlahnya banyak. Banyaknya spesies tertentu dapat diperkirakan disebabkan oleh tempat hidup organisme – organisme laut tersebut sangat mendukung sebagai habitat hidupnya.
5.2. Saran
            Dalam laporan ini penulis memberikan saran bagi praktikan sebaiknya langsung menyelesaikan tugasnya ketika di lapangan dan waktu yang tersisa dapat dimanfaatkan dengan kegiatan lainnya sehingga tujuan awal praktikum itu tetap terlaksana. Selain itu penulis berharap agar buku identifikasi organisme – organisme laut lebih dilengkapi lagi sehingga mempermudah para praktikan dalam mengidentifikasi organisme sample yang telah didapat.
DAFTAR PUSTAKA
Dahuri, R. 1996. Penerapan Konsep Pembangunan Berkelanjutan Dalam Pengelolaan Sumbertdaya Alam Wilayah Pesisir dan Lautan. Bogor.
Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Damar. 2011. http://damzone89.wordpress.com/2010/01/05/alga-laut-sebagai-biotarget-industri/ (diakses pada 1 Mei 2011, pukul 17.05)
Tim Geografi. 1999. Pelajaran Geografi Untuk SMU Kelas I. Yudistiro. Jakarta
LAMPIRAN
Lampiran 1. Spesies – spesies organisme laut
  
         

2 comments: