Menurut Lo dalam Sukristiyanti et al. (2007), Landsat merupakan suatu hasil program sumberdaya
bumi yang dikembangkan oleh NASA (The
Nationa Aeronautical and Space Administration) Amerika Serikat pada awal
tahun 1970-an. Landsat diluncurkan pada tanggal 22 Juli 1972 sebagai ERTS-I (Earth Resources Technology Satellite-I)
yang kemudian diganti namanya menjadi Landsat I. Peluncuran Landsat 1 itu diikuti dengan
landsat-landsat yang lain dan yang terakhir diluncurkan yaitu landsat 7 pada
tanggal 15 April 1999.
Pada dasarnya, citra
digital landsat TM dan ETM+ memiliki karakteristik yang sama. Hanya saja citra
digital landsat ETM+ adalah versi terbarunya, dengan memiliki tambahan saluran
pankromatik dan saluran thermal yang ditajamkan resolusi spasialnya (enhanced
thermal band). Saluran thermal pada citra landsat TM mempunyai resolusi spasial 120
m, sedangkan pada landsat ETM+ mengalami penajaman menjadi 60 m.
Citra landsat 7 ETM+
mempunyai 7 saluran (band) yang mempunyai kepekaan berbeda dalam memantulkan
obyek di bumi. Untuk penggunaan lahan citra landsat 7 ETM+ ini dapat
dimanfaatkan karena resolusi spasialnya dapat mencapai 30 meter dan lebih murah
daripada survey lapangan. Interpretasi citra penginderaan jauh dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu interpretasi secara visual dan interpretasi secara
digital (Purwadhi dalam Daruati,
2008).
Citra
satelit, khususnya citra satelit Landsat mempunyai kemampuan dalam deteksi
kerapatan vegetasi dan suhu permukaan, citra Landsat juga mampu memberikan
informasi mengenai bentang dan penutup lahan secara spasial dengan daerah
cakupan yang cukup luas (185km x 185km) (Sukristiyanti dan Marganingrum, 2009).
Data landsat MSS dan TM untuk pemantauan mangrove memberikan hasil guna yang
optimal, karena inderaja memberikan kemudahan dalam analisi spasial, berulang,
kontinu, serta meliputi wilayah luas dengan biaya yang relative murah dan cepat
dibandingkan dengan survey teristris (Dewanti et al, 1998)
Referensi :
Daruati, D., 2008.
Penggunaan Citra Landsat 7 ETM+ Untuk Kajian Penggunaan Lahan DAS Cimanuk.
Jurnal LIMNOTEK. Vol. XV, No. 1 (40-50).
Dewanti,
R., S. Utaminiangsih, T. Gantini dan C. Kusmana, 1998. Pemanfaatan Data Landsat
MSS dan TM untuk Studi Pemantauan Luasan dan Zonasi Mangrove (Bakau) di Segara
Anakan, Jawa Tengah tahun 1984 sampai 1994. Majalah LAPAN. No. 85 tahun XXII.
Sukristiyanti
dan D. Marganingrum, 2009. Pendeteksian Kerapatan Vegetasi dan Suhu Permukaan
Menggunakan Citra Landsat Studi Kasus : Jawa Barat Bagian Selatan dan
Sekitarnya. Jurnal Riset Geologi dan Pertambangan. Jilid 19 No.1 (15-24).
No comments:
Post a Comment