Thursday, November 8, 2012

MENENTUKAN LAJU PERNAFASAN DAN LAJU DENYUT JANTUNG SERTA MELIHAT MORFOLOGI INSANG DAN JANTUNG IKAN BEBERAPA MENIT SETELAH MATI KARENA PENCEMARAN

  PERHATIAN : diperbolehkan untuk meng-copy materi ini dengan syarat hanya untuk akademis dan mencantumkan Nama Penulis dan alamat web halaman ini pada Daftar Pustaka Anda




MENENTUKAN LAJU PERNAFASAN DAN LAJU DENYUT JANTUNG SERTA MELIHAT MORFOLOGI INSANG DAN JANTUNG IKAN BEBERAPA MENIT SETELAH MATI KARENA PENCEMARAN


Oleh


Teguh Heriyanto
0904121598
Ilmu Kelautan















LABORATORIUM BIOLOGI PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011



KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Allah SWT, akhirnya laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air ini dapat penulis selesaikan. Dalam laporan ini penulis membahas mengenai menentukan laju pernafasan, melihat morfologi insang dan jantung, menentukan laju denyut jantung. Praktikum ini dilaksanakan sebagai upaya pembelajaran serta pelatihan bagi Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
Sebagai manusia penyandang relativitas kebenaran, penulis sangat menyadari adanya kekurangan didalam pembuatan laporan ini. Atas segala kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada asisten yang telah memberikan bimbingan didalam praktikum dan pembuatan laporan ini. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Pekanbaru, 3 Mei 2011


Teguh Heriyanto



DAFTAR ISI

                       Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................               i
DAFTAR ISI.............................................................................................              ii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................             iii
DAFTAR TABEL......................................................................................           iv
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................              v
I.       PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang.......................................................................              1
1.2              Tujuan Praktikum ..................................................................              2
1.3              Manfaat Praktikum ...............................................................              2
II.     TINJAUAN PUSTAKA                                                                               
III.    METODE PRAKTIKUM
3.1              Waktu dan Tempat................................................................              5
3.2              Bahan dan Alat......................................................................              5
3.3              Metode Praktikum .................................................................                           5
3.4              Prosedur Praktikum...............................................................              6
IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1              Hasil.......................................................................................              8
4.2              Pembahasan...........................................................................              9
V.     KESIMPULAN DAN SARAN
5.1              Kesimpulan............................................................................            11
5.2              Saran......................................................................................            11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................            12
LAMPIRAN...............................................................................................                           13






DAFTAR GAMBAR
Gambar                                                                                               Halaman
1. Ikan mas (Cyprinus carpio)..…………….………………………….        8








DAFTAR  TABEL

Tabel                                                                                                   Halaman
1. Jumlah bukaan mulut, denyut jantung dan morfologi jantung dan insang …………………...……………………………………….                        8







































DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran                                                                                             Halaman
1     Alat………………………………………………………….                    14







1.1. Latar belakang

Fisiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme, dan cara kerja dari organ, jaringan, dan sel – sel organisma. Fisiologi mencoba menerangkan faktor – faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh proses kehidupan. (Fujaya, 2004)
Fisiologi mempelajari fungsi organ – organ tubuh atau fungsi keseluruhan organisme. Organ artinya alat – alat tubuh seperti hati, paru – paru, insang, jantung, ginjal yang merupakan bagian tubuh hewan sedangkan pada tumbuhan oragn antara lain meliputi akar, batang, daun, bunga. Organ – organ tersebut menyusun suatu organisme yaitu makhluk hidup baik yang makroskopik (berukuran besar, dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat) maupun yang mikroskopis (berukuran kecil, tidak dapat dilihat dengan mata manusia tanpa bantuan alat). Fisiologi mencakup pembahasan tentang apa yang dilakukan oleh makhluk hidup dan bagaimana mereka melakukan agar mereka lulus hidup dan dapat mengatasi berbagai tantangan dari lingkungan hidupnya sehingga mereka dapat beradaptasi dan memppertahankan eksistensinya. (Yuwono, 2001)  
Ikan adalah hewan yang bertulang belakang (vertebrata) yang berdarah dingin (poikilothermal) dimana hidupnya dilingkungan air, pergerakan dan keseimbangan dengan menggunakan sirip serta pada umumnya bernafas dengan insang. (Raharjo, 1980).

1.2.Tujuan praktikum

Tujuan dari praktikum menentukan laju pernafasan, melihat morfologi insang dan jantung, menentukan laju denyut jantung adalah agar kita mengetahui seberapa besar jumlah bukaan mulut, denyut jantung, morfologi jantung dan insang yang diberi larutan pencemar.

1.3.   Manfaat praktikum

Manfaat dari praktikum menentukan laju pernafasan, melihat morfologi insang dan jantung, menentukan laju denyut jantung adalah kita dapat mengetahui keadaan ikan yang diberi bahan pencemar dengan cara menghitung bukaan mulut, denyut jantung dan melihat morfologi jantung dan insang..








II.                TINJAUAN PUSTAKA


Fisiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari segala proses yang berlangsung dalam tubuh makhluk hidup, baik organisme ber-sel tunggal maupun ber-sel banyak, termasuk interaksi antar sel, jaringan, organ serta semua komunikasi intercellular, baik energenik maupun metabolik. (Windarti et al, 2011).
Hewan air adalah makhluk hidup yang habitatnya di perairan dan tidak dapat memanfaatkan secara langsung zat – zat anorganik (organisme heterotrof) tetapi mereka dapat mendapatkan makanannya dari mikroba, tumbuhan atau hewan lainnya. Pada umumnya hewan air melakukan pergerakan untuk mencari makananan. (Yuwono, 2001)
Menurut Khairuman (2008), di Indonesia, ikan mas mulai dikenal pertama kali di daerah Galuh, Ciamis, Jawa Barat sekitar tahun 1860. Setelah itu, berkembang ke daerah lain di Jawa Barat. Sejak permulaan abad ke – 23, budi daya ikan mas yang dilakukan di kolam dan di sawah, mulai berkembang di beberapa daerah di luar Jawa. Pada tahun 1892, ikan mas mulai didatangkan ke Bukittinggi, Sumatera Barat dan Sumatera Utara, ikan mas didatangkan pada tahun 1903. Di Medan, ikan mas didatngkan pada tahun 1905. Sementara itu, ikan mas mulai dikenal di Sulawesi pada tahun 1895 yang diawali dari daerah Tondano, Sulawesi Utara. Di Manado, ikan mas didatangkan pada tahun 1905. Pada tahun 1936, di Sulawesi Selatan, ikan mas mulai dipelihara di sawah. Di Pulau Bali, ikan mas pertama kali didatangkan pada tahun1903 dan mulai dbudidayakan di sawah pada tahun 1931. Di Pulau Flores, ikan mas didatangkan pertama kali pada tahun 1932.
Spesies ikan mas (Cyprinus carpio) masuk dalam genus Cyprinus dari famili Cyprinidae. Di berbagai tempat ikan mas disebut sebagai ikan tambra, raya atau ameh. Ikan memiliki bentuk badan memanjang, sedikit pipih ke samping (compressed). Mulut dapat disembulkan terletak di ujung tengah (terminal). Mempunyai sungut dua pasang. Menurut beberapa ahli ikan, sungut inilah sebagai ciri pokok untuk membedakan ikan mas koki (Carasius auratus) yang strainnya sudah banyak itu dengan ikan mas karper (Cyprinus carpio), yang mempunyai strain banyak juga. Sirip punggung panjang dengan bagian belakang berjari – jari keras. Letak permulaan sirip punggung ini berseberangan dengan permulaan sirip perut. Ikan mas mempunyai sisik relatif  tipe Cycloid, mempunyai garis rusuk yang lengkap berada pada pertengahan sirip ekor. Gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) terdiri dari tiga baris yang berbentuk graham. (Susanto, 2004)






III.    METODE PRAKTIKUM


3.1. Waktu dan tempat

Praktikum fisiologi hewan air tentang menentukan laju pernafasan, melihat morfologi insang dan jantung, menentukan laju denyut jantung ini dilaksanakan pada hari Kamis, 21 April 2011 pukul 10.30 – 12.30 WIB. Bertempat di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.

3.2.Bahan dan alat

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah ikan mas (Cyprinus carpio) dan deterjen/ bahan pencemar.
            Alat yang digunakan pada praktikum adalah pena, pensil, penghapus, penggaris, serbet, buku gambar, nampan, gunting bedah, wadah, rak tabung reaksi, tabung reaksi, counter dan buku penuntun praktikum.

3.3.   Metode praktikum

Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode pengamatan langsung terhadap objek yang akan diamati.



3.4.   Prosedur praktikum

3.4.1        Menentukan laju pernafasan
·         Panjang SL dan TL diukur dan berat badan ikan yang dijadikan sebagai bio indicator ditimbang,
·         4 buah wadah disiapkan dan diberi label 1, 2, 3 dan control. Wadah diisi dengan air dengan volume yang sama
·         Larutan pencemar diukur untuk wadah 1 sebagai control tidak diberi larutan pencemar, wadah 2 sebanyak 1 ml dan wadah 3 sebanyak 2 ml
·         Larutan pencemar dimasukkan sesuai dengan label di wadah dan diaduk hingga merata
·         5 menit kemudian 4 – 5 ekor ikan dimasukkan ke dalam masing – masing wadah yang sudah berisi air dan deterjen/ larutan pencemar
·         Sesudah ikan dimasukkan, tingkah laku ikan dilihat dan dicatat. Data yang dicatat adalah gerakan mulut dan operculum pada 5 menit pertama dan kedua.
·         Untuk melihat laju pernafasan ika, tiap 5 menit ikan diangkat, kemudian gerakan mulut dan operculum per menit dihitung dengan menggunakan stopwatch.

3.4.2        melihat morfologi insang dan jantung, menentukan laju denyut jantung.
·         Panjang SL dan TL diukur dan berat badan ikan yang dijadikan sebagai bio indicator ditimbang,
·         Wadah berisi air yang tidak diberi bahan pencemar (sebagai kontrol) dan wadahn yang telah diisi air dan bahan pencemar yang dapat mematikan ikan secera cepat disiapkan.
·         Ikan uji sebanyak 4 – 5 ekor ke dalam wadah berisi bahan pencemar mematikan dimasukkan dab 2 ekor iakn di dalam wadah berisi airtanpa bahan pencemar.
·         2 ekor ikan uji diambil yang telah mati 5 menit sebelumnya. Insang dan jantungnya dikeluarkan dan dibedah serta diamati dan dicatat morfologinya. Tahap berikutnya adalah 2 ekor ikan diambil yang telah mati 10 menit sebelumnya. Insang dan jantungnya dikeluarkan dan dibedah serta diamati dan dicatat morfologinya. Jantung dan insang ikan yang mati tetapi bukan karena larutan pencemar juga diamati.









IV.              HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum menentukan laju pernafasan, melihat morfologi insang dan jantung, menentukan laju denyut jantung ini dapat diketahui hasilnya adalah sebagai berikut:
Ikan mas (Cyprinus carpio) diklasifikasikan kedalam ordo : Cypriniformes, family  : Cyprinidae, genus : Cyprinus, species : Cyprinus carpio.




Gambar 1. Ikan mas (Cyprinus carpio)
no.
perlakuan
jumlah bukaan mulut
jumlah denyut jantung
morfologi
warna jantung
warna insang
1
kontrol 5 menit pertama
85
28
merah pekat
merah pekat
kontrol 5 menit kedua
126
55
2
1 ml 5 menit pertama
74
93
merah muda
merah muda
1 ml 5 menit kedua
145
25
3
2 ml 5 menit pertama
100
75
merah memudar
lebih pucat
2 ml 5 menit kedua
130
28
Table 1. Jumlah bukaan mulut, denyut jantung dan morfologi jantung dan insang.

 

4.2.Pembahasan

Ikan di dalam wadah yang tidak diberi larutan pencemar memiliki jumlah bukaan mulut 85 bukaan mulut pada 5 menit pertama dan 126 bukaan mulut pada menit kedua. Sedangkan ikan yang diberi larutan pencemar 1 ml memiliki jumlah bukaan mulut sebanyak 74 bukaan mulut pada 5 menit pertama dan 145 bukaan mulut pada 5 menit kedua. Ikan yang diberi larutan pencemar 2 ml memiliki jumlah bukaan mulut sebanyak 100 bukaan mulut pada 5 menit pertama dan 130 bukaan mulut pada 5 menit kedua.
Pada saat air di wadah diberi larutan pencemar, jumlah bukaan mulut ikan meningkat. Karena pada insang ikan mengalami luka yang disebabkan oleh larutan pencemar tadi sehingga sistem pernapasannya terganggu. Oleh karena itu ikan harus banyak men-suplay air yang mengandung oksigen terlarut masuk kedalam mulutnya agar proses difusi tetap terjadi di insang sehingga jumlah oksigen yang dibutuhkan tubuh ikan tetap stabil.
Ikan di dalam wadah yang tidak diberi larutan pencemar memiliki jumlah denyut jantung 28 denyut jantung pada 5 menit pertama dan 55 denyut jantung 5 menit kedua. Sedangkan ikan yang diberi larutan pencemar 1 ml memiliki jumlah denyut jantung sebanyak 93 denyut jantung pada menit pertama dan 25 denyut jantung pada 5 menit kedua. Ikan yang diberi larutan pencemar 2 ml memiliki jumlah denyut jantung sebanyak 75 denyut jantung pada 5 menit pertama dan 28 denyut jantung pada 5 menit kedua.
Pada saat air di wadah diberi larutan pencemar, jumlah denyut jantung meningkaat dan lama kelamaan melemah. Hal ini terjadi dikarenakan pada saat larutan pencemar dimasukkan keadaan kualitas air berubah sehingga ikan mengalami stress dan gelisah sehingga denyut jantungnya pun meningkat dengan cepat. Namun lama – kelamaan denyut jantung ikan melemah karena tubuh ikan telah menerima pengaruh negative dari bahan – bahan pencemar yang dimasukkan ke dalam wadah sehingga ikan mengalami keracunan dan tingkat stress semakin tinggi, keadaan seperti ini dalam jangka waktu yang lama akan membuat ikan mengalami kematian.
Selain itu dari morfologi jantung dan insang dapat terlihat bahwa warna jantung ikan control berwarna merah pekat, warna jantung ikan yang diberiakan larutan pencemar 1 ml berwarna merah muda, sedangkan warna jantung ikan yang diberikan larutan pencemar 2 ml berwarna merah memudar. Sedangkan warna insang ikan control berwarna merah pekat, warna insang ikan yang diberiakan larutan pencemar 1 ml berwarna merah muda, sedangkan warna insang ikan yang diberikan larutan pencemar 2 ml berwarna lebih pucat.







V.                KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan

Pada praktikum menentukan laju pernafasan, melihat morfologi insang dan jantung, menentukan laju denyut jantung dapat disimoulkan bahea ketika suatu perairan dimasukkan bahan pencemar akan membuat ikan benyak melakukan bukaan mulut karena ikan yang insangya telah luka berusaha untuk men-suplay oksigen bagi tubuhnya agar tetap optimal. Selain itu, denyut jantung ikan juga meningkat karena ikan mengalami stress yang disebabkan oleh masuknya bahan pencemar

5.2. Saran

Didalam melakukan praktikum menentukan laju pernafasan, melihat morfologi insang dan jantung, menentukan laju denyut jantung penulis menyarankan agar untuk praktikum kedepannya semua praktikan dapat melakukan praktikum dengan serius terlebih dalam memperhatikan morfologi insang dan jantung serta memperhatikan bukaan mulut ikan dan juga para praktikan harus memperhatikan asisten ketika menjelaskan cara kerja dalam menjalankan praktikum agar tidak terjadi kesalahan dalam melakukan praktikum dan akhirnya dapat memperoleh informasi yang akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Fujaya, Yusinta. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknologi Perikanan. PT Rineka Cipta, Jakarta. 179 hal.
Khairuman, dkk. 2008. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif. PT Agromedia Pustaka, Jakarta. 100 hal.
Rahardjo, S. 1980. Oseanografi Perikanan I. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. 141 hal.
Susanto, Heru. 2004. Budidaya Ikan di Perkarangan. Penebar Swadaya, Jakarta. 150 hal.
Windarti, dkk. 2011. Buku Ajar Fisiologi Hewan Air. Universitas Riau, Pekanbaru. 70 hal.
Yuwono, E. dan P. Sukardi. 2001. Fisiologi Hewan Air. CV Sagung Seto, Jakarta. 64 hal.


No comments:

Post a Comment