Thursday, November 8, 2012

PEMBUKTIAN BAKTERI LAUT MITOS ATAU FAKTA

  PERHATIAN : diperbolehkan untuk meng-copy materi ini dengan syarat hanya untuk akademis dan mencantumkan Nama Penulis dan alamat web halaman ini pada Daftar Pustaka Anda

Laporan Praktikum Mikrola


PEMBUKTIAN BAKTERI LAUT MITOS ATAU FAKTA

Oleh


TEGUH HERIYANTO
0904121598
Kelompok 5
Hari Jum’at









ILMU KELAUTAN
LABORATURIUM TERPADU MIKROBIOLOGI LAUT
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011




KATA PENGANTAR

 
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Mikrobiologi Laut dimana laporan ini merupakan salah satu syarat masuk praktikum Mikrobiologi Laut berikutnya. Serta Salawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah megajarkan kita agar selalu menuntut ilmu sampai akhir hayat nanti. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada asisten yang telah banyak membantu, terutama dalam melakukan praktikum.
Sebagai manusia penyandang relativitas kebenaran, penulis sangat menyadari adanya kekurangan didalam pembuatan laporan ini. Atas segala kekurangan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada asisten yang telah memberikan bimbingan didalam praktikum dan pembuatan laporan ini. Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.



Pekanbaru, 9 Desember 2011


                                                                              Teguh Heriyanto


DAFTAR ISI
                                                                                                                      Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................               i
DAFTAR ISI                                                                                                                         ii

DAFTAR GAMBAR...............................................................................             iii

DAFTAR TABEL....................................................................................             iv

DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................              v

I.           PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang............................................................................              1

         1.2. Tujuan dan Manfaat....................................................................              1


II.     TINJAUAN PUSTAKA.................................................................              3

III.    BAHAN DAN METODE

3.1. Waktu dan Tempat.....................................................................              5

3.2. Bahan dan Alat...........................................................................              5

3.3. Metodologi.................................................................................              5

3.4. Prosedur Praktikum....................................................................              5

IV.    HASIL DAN PEMBAHASAN

         4.1. Hasil…........................................................................................              9

4.2. Pembahasan................................................................................            12


V.     KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan.................................................................................            15

5.2. Saran...........................................................................................            15

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



DAFTAR GAMBAR
 

Gambar                                                                                                      Halaman
1 Gambar 1. Kerang....................................................................................            10
2.Gambar 2. Koloni bakteri yang tumbuh pada media TCBS (A, B, C)....            11
3.Gambar 3. Hasil uji pewarnaan Gram (A,B)............................................            11
4.Gambar 4. Hasil uji Katalase (A,B)……..…............................................           11
DAFTAR TABEL

Tabel                                                                                                           Halaman
1. Jumlah koloni bakteri pada sedimen.......................................................              9
2. Koloni bakteri pada sedimen dengan salinitas 10 %0 10-4 (individu).....               11




DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran                                                                                                   Halaman
1.      Alat dan bahan yang digunakan...........................................................            18





 

I. PENDAHULUAN

1.1.    Latar Belakang
Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme seringkali bersel tunggal (uniseluler) maupun bersel banyak (multiseluler). Namun, beberapa protista bersel tunggal masih terlihat oleh mata telanjang dan ada beberapa spesies multisel tidak terlihat mata telanjang. Virus juga termasuk ke dalam mikroorganisme meskipun tidak bersifat seluler.
Organisme tertentu dapat diasosiasikan dengan tempat yang menyokong perkembangbiakannya. Sebagai contoh, organisme yang dapat bertahan pada suhu tinggi dapat ditemukan di sumber air panas, dimana sebetulnya mikroorganisme tidak dapat hidup di dalamnya. Beberapa diantaranya juga dapat tumbuh pada suhu rendah.
            Mikroba yang hidup dalam air dengan salinitas optimal akan cenderung lebih resisten terhadap perubahan faktor lingkungan yang tentunya berpengaruh pula terhadap kehidupan mahluk tingkat tinggi yang ada, beberapa reaksi kimia yang terjadi didalam air, kelarutan gas dan nutrient. Hal ini jelas akan ada kaitan dengan kehidupan mikroba diperairan tersebut (Effendi, 1999).
1.2.   Tujuan dan Manfaat
          Tujuan praktikum mikrobiologi kali ini adalah untuk mengetahui cara strerilisasi peralatan, pembuatan media pertumbuhan bakteri dan pengaruh salinitas pada pertumbuhan bakteri dari ekosistem yang berbeda serta membuktikan ada atau tidaknya bakteri air laut tersebut.
          Adapu manfaat dari praktikum ini yaitu untuk membuktikan apakah ada bakteri yang hidup di dalam sediment laut dan sifat – sifat bakteri setelah dilakukan pengujian.




II. TINJAUAN PUSTAKA
 


Mikroorganisme laut pada dasarnya sangat beragam, sebagaimana halnya dengan kerabat Mikroorganisme yang ada di darat. Organisme yang dapat dikelompokkan sebagai mikrobia laut antara lain adalah protista, sianobakteri (cyanobacteria), bakteri, jamur, dan virus. Mikroorganisme tersebut berperan penting dalam proses-proses yang berlangsung dalam kolom-kolom air laut (Feliatra, 2010).
Bakteri laut ada yang berasal dari daratan yang masuk melalui aliran sungai dan ada yang dari lautan itu sendiri. Di perairan laut penyebaran bakteri sangat luas dari permukaan sampai ke dasar laut dalam (Ruyitno, 1991). Sedangkan menurut Fardiaz (1992) bakteri yang terdapat didalam air berasal dari berbagai sumber seperti udara, tanah, lumpur, sampah, tanaman hidup atau mati, hewan hidup atau mati (bangkai), kotoran manusia atau hewan, bahan organik lainnya dan sebagainya.
Menurut Sabdono (2001), Bakteri adalah organisme prokariotik yang tidak memiliki inti sel yang hanya terdiri dari sel tunggal, meskipun sering berkembang dalam kelompok bakteri yang melekat satu sama lain. Kelompok bakteri ini disebut koloni. Genom bakteri terdiri dari DNA untaian ganda yang berbentuk lingkaran, terdapat dalm sitoplasma sel. Molekul DNA yang besar merupakan gen bakteri. Sedangkan yang berbentuk kecil disebut dengan plasmid.
Sterilisasi adalah tindakan untuk membebaskan alat atau media dari mikroorganisme. Sterilisasi dapat dilakukan dengan pemanasan, filtrasi, kimia (chemis) dan penyinaran dengan sinar gelombang pendek (radiasi). Tujuan dilakukan sterilisasi adalah agar mengurangi atau memusnahkan mikroorganisme kontaminan pada alat atau media yang digunakan (Feliatra, 2010).
Media pertumbuhan mikroorganisme merupakan suatu bahan yang berisi nutrient (zat makanan) yang dibutuhkan bagi mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel.








III. METODE PRAKTIKUM
 

3. 1. Waktu dan Tempat.
Praktikum Mikrobiologi Laut  ini dilaksanakan pada tanggal 2, 3 dan 5 Desember 2011 pada pukul 14.00 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Kimia Pangan Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau Pekanbaru.

3.2. Bahan dan Alat
            Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Sediment air laut dumai, TSA (Trypthone Soya Agar), NaCl, KCl, MgSO4, ethil-alkohol, larutan crystal violet, safranin, iodin, H2O2, spritus,  kertas label, aluminium foil, aquades. Sedangkan alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah tabung reaksi, cawan petridish, inkubator, autoklaf, transfer pette, pipet tetes, kompor listrik, lampu bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, jarum ose, alat-alat tulis dan buku penuntun praktikum.

3.3. Metode Praktikum
            Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah pengamatan secara langsung dan diteruskan dengan penghitungan jumlah koloni bakteri.

3.4. Prosedur Praktikum
Sterilisasi Alat :
Petri Disk 12 buah dan tabung reaksi 5 buah dibungkus dengan kertas guna menghindari adanya interaksi organisme dari lingkungan. Wadah yang telah dibungkus dimasukkan ke dalam autoklaf yang telah diberi air (5 L) pada bagian dasarnya. Autoklaf yang telah berisi dipanaskan dengan suhu 121 C (250 F) selama 10 menit.  Setelah 10 menit, autoklaf dibiarkan dan dikeluarkan uapnya lalu setelah uapnya keluar semua, wadah dikeluarkan dari autoklaf dan dibiarkan agak dingin.
Pembuatan Larutan Three Salt :
1000 ml aquades + 0,75 ml KCl + 6,94 gr MgSO4 +23,4 gr NaCl, dicampurkan dalam erlenmeyer lalu dipanaskan sampai mendidih.
Pembuatan Media Kultur Agar :
      28 gr NA + 1000 ml aquades, dicampur dalam erlenmeyer lalu dipanaskan sampai mendidih, sambil terus diaduk dan jangan sampai meluap. Bagi empat bagian larutan tersebut kemudian tambahkan larutan NaCl dengan kadar yang berbeda. Masukkan larutan dalam petridisk kemudian dinginkan sampai beku.
Pengenceran :

Masing-masing tabung reaksi diberi label dengan label 10 yang berisi 10 ml aquades dan 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5 yang berisi 9 ml aquades. Kemudian untuk tabung label 10 masukkan 1 gr sampel sedimen air laut dumai kemudian kocok angka delapan. Setelah itu ambil 1 ml larutan dari tabung 10 kemudian masukkan ke tabung 10-1 kocok angka delapan. Lakukan perlakuan yang sama pada tabung-tabung selanjutnya sampai tabung 10-5.
Pembuatan Media Kultur  dan Penanaman Bakteri :
 Siapkan mediakultur dengan salinitas 0 o/oo, 10 o/oo, 20 o/oo dan 30 o/oo . Kemudian masukkan NA ke masing-masing konsentrasi, dengan menggunakan transfer pipet 1 ml dari masing-masing konsentrasi pengenceran yang ada di dalam tabung reaksi ke dalam petridish sesuai konsentrasinya. Kemudian masukkan 0,1 ml dari tabung reaksi ke petridish sesuai konsentrasinya, lalu digoyang-goyang membentuk angka delapan.
Pada saat memindahkan/memasukkan sampel haruslah didekat lampu bunsen untuk mengurangi kontaminan dan segera menutup alat (tabung reaksi dengan kapas, petridish dengan tutupnya). Lalu diletakkan dalam oven dan dibiarkan selama 24 jam.
Menghitung Jumlah Koloni, Melihat Bentuk dan Warna Koloni :

Hitung jumlah, amati bentuk dan warna koloni yang sudah tumbuh secara manual Dengan cara lihat dan sesuaikan dengan kertas petunjuk yang diberikan. Catat hasil yang didapat kemudian ambil sampel koloni yang akan dijadikan sampel bakteri individu.
Pembuatan Bakteri Individu :
Siapkan media NA pada petridisk yang sudah disterilisasi tanpa kadar salinitas. Panaskan jarum Ose dengan lampu bunsen sampai jarum bewarna merah dan kemudian letakkan di pinggir media yang tidak ada koloni sebelum mengambil bakteri. Setelah itu gores koloni bakteri yang akan ditanam (pada media sebelumnya/NA yang ada kadar salinitas) dengan menggunakan ujung jarum Ose. Bakteri yang di dapat di jarum Ose, kemudian pada media baru (NA tanpa salinitas) digoreskan secara zik-zak. Biarkan selama 24 jam agar bakteri dapat tumbuh. Setalah  tumbuh, hitung bakteri yang tumbuh, lihat bentuk dan warna sesuai dengan kertas petunjuk yang diberikan.

Identifikasi Bakteri
Pewarnaan Gram :
Objek glass yang telah dioleskan sampel diberi setetes larutan crystal violet, diamkan selama 1 menit lalu cuci atau siram dengan air. Setelah itu tetesi larutan iodine dan perlakuan yang sama seperti sebelumnya. Kemudian tetesi larutan alcohol, beri perlakuan yang sama seperti sebelumnya. Dan tetesi lagi larutan sapranin, diamkan selama 15 detik dan cuci dengan air. Amati di bawah mikroskop perbesaran 10 x 100 atau di bawah cahaya terang, guna mendapati warna pada sampel tersebut. Jika berwarna ungu maka sampel tersebut positif, apabila berwarna merah jambu maka sampel negatif.
Uji Katalase
          Preparat ke 2 ditetesi larutan H2O2 3% diamkan untuk beberapa waktu. Apabila muncul gelembung maka uji katalase sampel tersebut positif, tapi apabila tidak muncul gelembung maka uji katalase sampel tersebut negatif.
Uji Motilitas
          Objek gelas dikeringkan dan ambil bakteri denagn menggunakan jarum ose. Setelah itu teteskan aquades dan lihat pergerakan bakteri di bawah mikriskop. Jika bekteri bergerak maka bakteri bersifat motil dan juka bakteri tidak bergerak maka bakteri bersifat tidak motil.







IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil

Hasil laporan praktikum ini dibagi menjadi dua yakni kelompok dan individu. Kelompok 5 : pertumbuhan bakteri pada sedimen terhadap salinitas yang berbeda : 0 0/00, 100/00 , 20 0/00 dan 300/00.
 Tabel 1. Jumlah koloni bakteri pada sedimen
Salinitas
Pengenceran
Warna
Bentuk Koloni
Jumlah Koloni





0 %0


10-3

Cream
Tak beraturan dan menyebar, tepian berombak dan elevasi timbul
212

10-4
Cream
 Tak beraturan dan menyebar, tepian berombak dan elevasi timbul
240
10-5
Cream
Tak beraturan dan menyebar, tepian berombak dan elevasi timbul





10 %0

10-3

Putih cream
Bundar, bertepian licin dan elevasi timbul
208


10-4

Putih cream
Bundar, bertepian licin dan elevasi timbul namun ada beberapa yang tak beraturan dan menyebar, tepian berombak dan elevesi timbul
212

 10-5

Putih cream
Bundar, bertepian licin dan elevasi timbul






20 0/00

10-3

Putih susu
Kuning
Bundar dengan tepian timbul, Tidak beraturan dan menyebar.
204
10-4
Putih susu
Bundar, Tidak beraturan dan menyebar
275

10-5

Transparant
Putih susu
Bundar, Bundar dengan tepian timbul, Tidak beraturan dan menyebar, Konsentris
224
300/00

10-3

Putih susu

188
10-4
Putih susu

213

10-5

Transparant
Putih susu

192



           

Gambar 1. Koloni bakteri pada salinitas 10 %0  kosentrasi 10-4  (individu)

Tabel 2. Koloni bakteri pada sedimen dengan salinitas 10 %0 10-4 (individu)
Salinitas
Pengenceran
Warna
Bentuk
Jumlah


10 %0


10-4

Putih cream
Bundar, bertepian licin dan elevasi timbul namun ada beberapa yang tak beraturan dan menyebar, tepian berombak dan elevesi timbul

212

 



               

Gambar 2.  Preparat bakteri setelah  uji pewarnaan Gram



Gambar 3. Bakteri setelah uji pewarnaan Gram



Gambar 4. Preparat bakteri setelah uji Katalase






Gambar 5. Preparat bakteri setelah uji Motilitas





4.2  Pembahasan
Dari tabel 1. dapat diketahui bahwa jumlah koloni pada sedimen air laut dumai dengan salinitas yang berbeda maka jumlahnya juga berbeda - beda. Pada salinitas 0 %0 jumlah koloni terbanyak pada pengenceran 10-4 yakni 240. Pada salinitas  10 %0 jumlah koloni terbanyak pada pengenceran 10-4 yakni 212. Pada salinitas 20 %0 jumlah koloni terbanyak pada pengenceran 10-4 yakni 275. Pada salinitas 30 %0 jumlah koloni terbanyak pada pengenceran 10-4 yakni 213. Dari semua salinitas jumlah koloni terbanyak adalah pada salinitas 20 %0 . Hal ini membuktikan bahwa  mikroorganisme (bakteri) memang hidup di laut dan di sedimen.
Lingkungan laut merupakan habitat yang sesuai bagi mikroba pathogen. Termasuk kawasan pantai, estuaria dan sedimen. Salah satu sumber utama dari mikroba  ini adalah buangan sewage. Jenis dan jumlah populasi penghuni masing – masing habitat tersebut sebenarnya tidaklah jauh berbeda (Alexander, 1977).
            Dari pengujian Pewarnaan Gram yang telah dilakukan diperoleh warna ungu atau violet (gambar 3&2). Hal ini menunjukkan bahwa bakteri tersebut adalah bakteri Gram positif.
Gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda (Madigan, 2006). Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram (Cooper, 2007).
Karakteristik bakteri Gram positif dinding sel homogen dan tebal (20-80 nm) serta sebagian besar tersusun dari peptidoglikan. Polisakarida lain dan asam teikoat dapat ikut menyusun dinding sel. Bentuk sel bulat, batang atau filament.Reproduksinya adalah dengan pembelahan biner. Pada umunya  metabolisme bakteri Gram positif adalah kemoorganoheterotrof. Kebanyakan nonmotil, bila motil tipe flagelanya adalah petritrikus (petritrichous) dan biasanya tidak memiliki apendase Anggota tubuh (apendase).
Sedangkan hasil dari Uji Katalase adalah terbentuknya gelembung gas (gambar 4). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat bakteri pada media agar pertumbuhan yang telah dibuat dengan salinitas  10 %0 pengenceran 10-4 . Dimana jumlah yang didapat adalah 212 dengan Bundar, bertepian licin dan elevasi timbul namun ada beberapa yang tak beraturan dan menyebar, tepian berombak dan elevesi timbul. Hasil yang didapat ini hampir sama dengan hasil yang didapat dari kelompok (tabel 1 dan 2).
Dwidjoseputro (1994) menjelaskan bahwa sifat-sifat khusus suatu koloni dalam medium padat jika dilihat dari atas dilukiskan sebagai titik-titik bulat, berbenang, tak teratur, serupa akar, dan serupa kumparan. Lebih lanjut dijelaskan juga bahwa sifat-sifat umum suatu koloni yang tumbuh pada media padat dapat diperhatikan dari segi warna koloni yang muncul. Dimana kebanyakan koloni itu tumbuh berwarna keputihan (krem) atau kekuning-kuningan.
Dari uji motilitas (daya gerak bakteri) yang diamati di bawah mikroskop terlihat bahwa bakteri tersebut bersifat tidak motil atau tidak ada pergerakan. Menurut Hastuti (2002) kebanyakan sel bakteri dapat bergerak dengan menggunakan flagel, akan tetapi ada bakteri yang tidak dapat bergerak karena tidak memiliki falagel. Hal ini senada dengan pernyataan Taringan (1988) yang menyatakan  bahwa gerak bakteri terjadi pada bakteri yang mempunyai flagel, karena flagel ini merupakan alat gerak bagi sel bakteri.





IV. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1.        Kesimpulan
           Dari hasil praktikum didapatkan kesimpulan bahwa setiap melakukan praktikum sebaiknya dilakukan sterilisasi terhadap alat atau media agar mengurangi mikroorganisme kontaminan. Bakteri dapat hidup pada salinitas yang berbeda dan banyaknya koloni bakteri yang ditemukan bervariasi untuk setiap tingkat salinitasnya sementara bentuk dan warna hampir sama.
          Pengujian pewarnaan Gram dan Katalase membuktikan bahwa terdapat bakteri Gram positif karna diperoleh warna ungu (violet) dan adanya gelembung gas. Paada pengujian motilitas diketahui bahwa bakteri termasuk tidak motil berarti bakteri tersebut tidak memiliki alat gerak seperti flagellata. Selain itu, terbukti bahwa terdapat bakteri yang hidup di dalam sedimen laut.

5.2.            Saran
Agar pratikum ini dapat berjalan dengan lancar dan baik maka diharapkan adanya kerjasama yang baik antara praktikan dan asisten. Kelengkapan alat dan media juga sangat perlu diperhatikan agar praktikum dapat berjalan lancar dan tepat waktu.


DAFTAR PUSATAKA


Alexander, M. 1977. Microbial Ecology. Wiley.Ltd.New York

Cooper GM, Hausman RE. 2007. The Cell: A Molecular Approach. 4th ed. Sunderland: Sinauer Associates, Inc.

Dwidjoseputro, D. 1994. Pengantar Mikrobiologi. Cetakan Ke – 12. Penerbit Djambatan. Jakarta. 214 hal

Effendi, I. 1999. Pengantar mikrobiologi laut. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. UNRI press. Pekanbaru

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pangan Jilid I. PT. Gramedia. Jakarta. 320 hal

Feliatra. 2007. Buku ajar mikrobiologi laut. UNRI press. Pekanbaru

Feliatra. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Laut. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru

Hastuti, Sri Utami. 2002. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Malang: UM Press.

Lay, B. W, dan S. S. Hastowo. 1992. Mikrobiologi Laut. Rajawali Press. Jakarta. 376 hal

Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. 2006. Brock Biology of Microorgnisms. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Ruyitno. 1991. Marine Microbiology. Canbridge University press

Sabdono, A .2001. Identifikasi dan Analisis bakteri Karang di laut Jawa. UGM. Yogyakarta

Taringan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta: Depdikbud.


No comments:

Post a Comment